Jumat, 23 Februari 2018



Palembang saat ini dihujani dengan berbagai tempat kuliner lezat yang dikejar oleh ribuan orang. Bukan hanya kedai pempek atau warung pempek yang dicari, tapi berbagai macam kuliner disajikan untuk para culinary hunter dari berbagai kalangan. Lorong Basah Night Culinary yang terletak di Jalan Masjid Lama, kota Palembang adalah salah satu tempat kuliner yang saat ini menjadi sorotan bagi masyarakat dari dalam dan luar Palembang. Lorong Basah menjadi salah satu tujuan wisata di kota Palembang saat ini. Lorong Basah tidak seperti dulu, tempat yang memprihatinkan sekarang diubah sedemikian rupa menjadi sebuah tempat dengan potensi yang besar untuk wisata kuliner malam di kota Palembang. Bukan lagi ratusan tapi ribuan orang memenuhi Lorong Basah Night Culinary, mulai dari depan dekat air mancur sampai ke belakang pasar 16.



 Pilihan Hotel yang Strategis

S-One Hotel Palembang menjadi pilihan terbaik bagi anda yang ingin berkunjung ke Palembang atau hanya sekedar ingin staycation bersama keluarga. Hotel yang letaknya sangat strategis di pusat kota Palembang, memberikan akses yang mudah bagi anda yang ingin berjalan-jalan melihat Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, atau ingin mencicipi berbagai macam jajanan atau makanan saat Malam hari di Lorong Basah Night Culinary yang letaknya tidak jauh dari hotel, bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki saja. Kami juga menawarkan harga yang sangat affordable untuk Hotel Bintang Tiga di Pusat kota Palembang.  

Kamis, 22 Februari 2018


Cap Go Meh adalah sebuah istilah dalam rangkaian dari Perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di luar China. Istilah Cap Go Meh sendiri berasal dari bahasa Hokian yang melambangkan Malam ke 15 setelah Perayaan Tahun Baru Imlek. Cap Go Meh yang jika dipenggal per kata memiliki arti; “Cap” yang berarti 10, “Go” yang berarti 5, dan “Meh” yang berarti Malam. Di China, Cap Go Meh disebut sebagai Festival YuanXiao atau ShangYuan, yaitu perayaan yang dilakukan untuk memberi penghormatan terhadap Dewa Thai Yi, sebagai dewa tertinggi di langit pada zaman Dinasti Han (206 SM – 221 M). Dahulu, Perayaan Cap Go Meh dilakukan secara tertutup untuk kalangan Istana dan belum dikenal oleh masyarakat awam. Festival Cap Go Meh dilakukan pada malam hari, sehingga diperlukan banyak Lampion dan berbagai aneka lampu warna warni. Menurut warga Tionghoa, lampion adalah sebuah lambang kesejahteraan hidup bagi seluruh anggota keluarga. Maka dari itu Perayaan Cap Go Meh sering disebut sebagai Festival Lampion.
Di Indonesia, Perayaan Cap Go Meh terbesar tidak hanya berada di Singkawang (Kalimantan Barat) di Pulau Kemaro kota Palembang juga dikenal sebagai tempat Perayaan Cap Go Meh terbesar di Indonesia. Pulau Kemaro letaknya tepat di delta Sungai Musi, yang selalu memikat para pengunjung datang untuk melihat langsung kemeriahan dari Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro. Kementrian Pariwisata memperkirakan Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro akan dihadiri oleh puluhan ribu orang keturunan Tionghoa dari dalam maupun luar Kota Palembang.

Rangkaian kegiatan di Perayaan Cap Go Meh ini biasanya dimulai dengan Sembahyang kepada para leluhur, berbagai pertunjukan dari atraksi Barongsai, pernak pernik dari ribuan lampion pun terpasang untuk mengelilingi Pulau Kemaro, dan berbagai acara lainnya yang selalu dapat membius para pengunjung yang memadati Pulau Kemaro.

Sejarah Pulau Kemaro
Sebuah legenda lahir di Pulau Kemaro, legenda yang memiliki banyak versi. Menurut salah satu versi, Pulau Kemaro ini merupakan tempat bukti cinta dan kesetiaan dari Puteri Siti Fatimah, yaitu Puteri Raja Sriwijaya dengan seorang Pangeran Tionghoa yang bernama Tan Bun An. Di abad ke 14, Pangeran Tan Bun An tiba di Palembang, setelah beberapa waktu, dia mulai jatuh cinta pada Puteri Siti Fatimah. Dia datang ke Istana untuk meminta restu Raja untuk meminang Puteri cantiknya. Raja dan Ratu memberikan persetujuan mereka dengan mengajukan syarat, bahwa Tan Bun An harus memberikan hadiah. Tan Bun An kemudian  mengirim utusan kembali ke China untuk meminta ayahnya agar memberikan hadiah yang akan diberikan untuk Raja Sriwijaya. Ketika utusannya kembali membawa pot sayuran dan buah-buahan yang diawetkan, Tan Bun An terkejut dan marah karena dia meminta ayahnya untuk mengirimkan sebuah toples, keramik dan emas buatan China. Dalam kemarahannya, dia melemparkan muatan kapal ke Sungai Musi, dia sama sekali tidak menyadari bahwa ayahnya telah meletakkan batangan emas di dalam buah dan sayuran itu. Karena malu setelah mengetahui kesalahannya, dia mencoba memulihkan apa yang telah dilemparkannya ke sungai. Tan Bun An, bagaimanapun, tidak pernah kembali saat ia tenggelam dengan barang berharga tersebut.
Ketika Siti Fatimah mendengar tentang kejadian tersebut, Puteri berlari ke sungai dan menenggelamkan dirinya untuk mengikuti kekasihnya, namun sebelumnya ia meninggalkan pesan, dia berkata; "Jika kamu melihat sebuah pohon tumbuh di sebidang tanah tempat saya tenggelam, itu akan menjadi pohon cinta sejati kami." Di tempat sang putri tenggelam, sebidang tanah muncul di permukaan sungai. Penduduk setempat percaya bahwa pulau baru ini adalah makam Tan Bun An dan Puteri Siti Fatimah dan oleh karena itu, mereka menyebutnya "Pulau Kamarau" yang berarti bahwa meskipun ada arus pasang tinggi di Sungai Musi, pulau ini akan tetap kering. Orang keturunan Tionghoa setempat percaya bahwa nenek moyang mereka, Tan Bun An, tinggal di pulau ini. Akibatnya, pulau ini selalu ramai saat Tahun Baru Imlek.

Tingkat Hunian Penginapan saat Cap Go Meh
Puncak Perayaan Cap Go Meh yang akan digelar di Pulau Kemaro, kota Palembang dari tanggal 27 sampai 28 Februari 2018 ini diperkirakan akan dipadati oleh puluhan ribu warga Tionghoa. Promosi wisata dengan tema Cap Go Meh ini sangat ampuh menjaring wisatawan dari berbagai daerah dan mancanegara. Digelarnya Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro nanti berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel dan penginapan yang ada di Kota Palembang, yang sebagian rata-rata sudah penuh sampai saat ini.
Kami, S-One Hotel Palembang menawarkan Hunian dengan lokasi yang strategis, Hotel kami terletak 900 meter dari Jembatan Ampera. Kami juga menawarkan harga terbaik kami selama Perayaan Cap Go Meh yang berlangsung di Kota Palembang.

Room Rates:
Superior: Rp. 450.000
Deluxe: Rp. 550.000
Business: Rp. 625.000

Suite: Rp. 925.000

Know us

ererer

Our Team

Video of the Day

Contact us

Nama

Email *

Pesan *